Thanatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kematian, perubahan-perubahan setelah kematian & faktor-faktor yang mempengaruhi.
Perubahan-perubahan pada mayat yang dimaksud adalah:
-
Algor Mortis (penurunan suhu)
Penurunan suhu mayat berlangsung lambat sampai suhunya sama dengan suhu lingkungan. Pengukuran ilakukan dengan memasukkan termometer ke dalam rektum atau organ dalam seperti hati atau otak. -
Rigor Mortis (kaku mayat)
Terjadi karena adanya perubahan kimiawi pada protein yang terdapat dalam serabut-serabut otot. Dapat terjadi pada seluruh otot, sekitar 2 jam post-mortal dan mencapai puncaknya setelah 10-12 jam post-mortal, keadaan ini akan menetap selama 24 jam dan menghilang setelahnya. -
Livor Mortis (lebam mayat)
Terjadi akibat pengumpulan darah dalam pembuluh-pembuluh darah kecil, kapiler, dan venule, pada bagian tubuh yang terendah akibat daya gravitasi. Mulai tampak sekitar 30 menit setelah kematian somatis dan intensitas maksimal akan dicapai dalam waktu 8 – 12 jam post-mortal. Penekanan pada daerah lebam mayat yang dilakukan setelah 8 – 12 jam, lebam mayat tidak akan hilang. -
Pembusukan
Terjadi karena bahan-bahan organik tubuh mengalami dekomposisi baik yang disebabkan oleh karena adanya aktivitas bakteri, maupun karena autolisis (perlunakan dan pencairan jaringan tubuh yang terjadi dalam kondisi steril, tanpa pengaruh bakteri). -
Mummifikasi
Terjadi bila keadaan lingkungan menyebabkan pengeringan dengan cepat sehingga menggantikan proses pembusukan. -
Adipocere
Suatu keadaan dimana mayat mengalami hidrolisis (pada pH rendah) oleh enzim lisitinase
Suhu kematian = 98,6˚ F- suhu rectal
1,5