AUTISM DISORDER SPECTRUM DISORDER

  • BAGAIMANA RASAX ORANG TUA DENGAN ANAK AUTISM?
  • PROSES APA YG DIHADAPI ORANG TUA?

  • Orang tua tidak paham deteksi dini gangguan jiwa pada anaknya…
  • Tujuan orang tua datang ke dokter : memperoleh pendapat profesional dan penanganan untuk anaknya
    • Jangan sekali-kali mengatakan anaknya tidak apa2 nanti hilang sendiri! Harusnya : nanti dievaluasi dulu…
    • Ada yang menunda ke dokter karena takut menerima berita buruk
  • Kerugian terbayak keluarga dengan gangguan jiwa : kerugian finansial –> menjadi manusia tidak produktif, pasien jiwa tidak cepat meninggal seperti pasien fisik berat lainnya
  • Saat diidiagnosis :
    • Tidak percara
    • Merasa bersalah
    • Marah pada diri sendiri/pasangan/tuhan
    • Sedih sekali –> putus asa –> depresi
    • Tidak percaya fakta –> pindah dokter lain
    • Menerima kenyataan..
  • Fase kehilangan :
    1. Denial (menyangkal)
    2. Angry (marah)
    3. Bargaining (tawar menawar)
    4. Depression (depresi)
    5. Acceptance (menerima)
  • PTSD : ada halusinasi, tapi tidak ada penurunan hendaya peran, komunikasi dan tingkah laku.
    • Akut : muncul dan hilang
    • Kronis : setelah 6 bulan
  • Depresi pada bad news berbeda dengan depresi karena penyakit
  • Depresi :
    • Tanpa ciri psikotik
    • Dengan ciri psikotik
    • Bagian dari bipolar
    • Pasca skizofrenia
    • Post partum
    • Pasca trauma
  • Sebelum sampai ke tahap penerimaan, orang tua biasanya terpaku pada salah siapa ini? Saling menyalahkan. Seorang psikiater penting melakukan intervensi sejak tahap ini dengan memberikan pengarahan agar fase ini tidak berlarut-larut yg akan berdampak buruk pada anak
  • Pada fase depresi bisa diberikan terapi simptomatis (benzodiazepin)
  • 3 masalah itama ASD :
    • Perilaku
    • Komunikasi
    • interaksi
  • ADHD :
    • INATENSI
    • HIPERAKTIFITAS = perilaku
    • IMPULSIFITAS = interaksi
  • Sesudah diagnosa ASD :
    • Wawancara mendalam dengan orangtua
    • Upaya interaksi dengan anak
    • Observasi intensif terhadap perilaku anak
  • Kekecewaan orang tua :
    • Dokter yang didatangi memberikan diagnosis yang berbeda-beda
    • Sesudah diagnosa : dokter tidak memberikan penjelasan alternatif penanganan sehingga ortu mencari dari berbagai sumber –> teknanan mental
    • Sebagian ortu cenderung lepas tangan karena tidak sadar peran serta mereka penting bagi anak
  • Diagnosa dokter anak (aksis) : ada 9 aksis
  • Anak ada kelainan –> dalam keluarga ada masalah
  • Peran keluarga dalam penanganan ASD :
    • Memahami keadaan anak apa adanya. Sikap ortu yg positif : anak lebih terbuka, sikap ortu yg menolak : anak akan autis dan sulit diarahkan, dididik, dibina.
    • Mengupayakan alternatif penanganan sesuai kebutuhan anak
      • Individual differences anak berbeda-beda tiap anak :
        • Bagaimana memproses informasi, merencanakan tindakan, merunut perilaku
        • Derajat kapasitas fungsi emosional, sosial dan intelektual
        • Pola interaksi komunikasi
        • Kepribadian
        • Pola pengasuhan keluarga
  • Hogdon : cara ortu mengembangkan alternatif solusi bagi masalah mereka :
    • Observasi perilaku A-B-C
      • A : Antecedent (apa yang terjadi sebelum perilaku terjadi)
      • B : Behaviour (apa yg dilakukan anak)
      • C : Consequence (apa yg terjadi sesudah perilaku, akibat)
    • Contoh : anak mau meloncat melewati got
      • Pastikan anak bisa atau tidak, beri kesempatan jika bisa. Klo belum jangan dipaksa.
    • Analisa dan interpretasi
    • Kembangkan solusi
      • Pencegahan perilaku di kemudian hari
    • Pilih strategi yang sesuai
      • Komunikasi
      • Strategi visual –> karena anak ASD adalah visual learner
      • Sikap mitra komunikasi
      • Peningkatan pemahaman anak
    • Evaluasi rencana : untuk menilai hasil, ada perubahan atau tidak
  • Melakukan intervensi di rumah
    • Guru terbaik adalah orangtua
  • Apa yg dieperhatikan :
    • Mengajarkan pemahaman dan mengajarkan keterampilan baru
      • Pemahaman bukan bicara/pengungkapan
    • Pendampingan yang internsif
    • Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai hal
  • Bagaimana cara mengajarkannya :
    • Instruksi verbal
    • Peragaan (lebih sering dilakukan)
    • Pengarahan (menggerakkan tangan anak secara fisik, beri imbalan setelah melakukan sesuatu)
    • Evaluasi secara periodik
    • Bersikap positif dan percaya diri

Leave a comment